Misteri Kasus Dietje (1980-an)


Di era tahun 1980-an ada seorang peragawati ternama yang cantik bernama Dietje yang bernama lengkap Dietje (Dice) Budimulyono/Dice Budiarsih, tewas dibunuh dengan tembakan berulang kali oleh seorang yang ahli dalam menembak, kemudian mayatnya dibuang di sebuah kebun karet dibilangan Kalibata yang sekarang menjadi komplek perumahan DPR.

Setelah kasus tersebut marak di media massa, Polisi akhirnya menangkap seorang tua renta yang nama aslinya tidak diketahui dan hanya dikenal dengan panggilan Pak De yang dikenal juga sebagai Muhammad Siradjudin, konon ia adalah seorang dukun. Yang entah dengan alasan dan motif apa, yang tidak jelas ia dianggap sebagai pembunuh Dietje.

Bagi Polis Motif tidak begitu penting karena Polisi mengungkapkan bahwa “katanya” mereka “Memiliki bukti yang kuat”. Pak De membantah sebagai pembunuh Ditje seperti yang tercantum dalam BAP yang dibuat polisi.

Pengakuan itu, menurut Pak De dibuat karena tak tahan disiksa polisi termasuk anaknya yang menderita patah rahang. Ketika itu, Pak De mengajukan alibi bahwa Senin malam ketika pembunuhan terjadi, dia berada dirumah bersama sejumlah rekannya. Saksi-saksi yang meringankan untuk memperkuat alibi saat itu juga hadir di pengadilan. Namun, saksi dan alibi yang meringankan itu tak dihiraukan majelis hakim.

Akhirnya Pakde dijatuhi hukuman penjara seumur hidup namun publik saat itu sudah mengetahui rumor bahwa Dietje menjalin hubungan asmara dengan menantu dari orang paling berkuasa di Indonesia saat itu. Dan tentu saja kasus seperti ini pada saat itu tidak akan pernah terungkap dengan benar.

Karena pemilik informasi satu-satunya kepada media atau publik berasal dari polisi. Dan bisa jadi, publik digiring dengan sekuat tenaga, untuk ‘meyakini’ bahwa benarlah yang membunuh Dietje adalah Pakde. Pertanyaanya, bagaimana mungkin seorang tua renta memiliki pistol dan menembaknya berulang kali dengan cara profesional?

Dietje disebutkan “dipakai” sebagai “jasa” oleh seorang eks petinggi militer yang terjun ke dunia usaha dan untuk memuluskan bisnisnya. Dietje dipakai oleh sang eks petinggi militer untuk menyenangkan menantu orang paling berkuasa di Indonesia.

Hasil dari jasa Dietje, sang ‘jenderal’ pengusaha mendapat satu kontrak besar pembangunan sebuah bandar udara modern. Tapi hubungan Dietje berlanjut jauh dengan sang menantu. Ketika perselingkuhan itu ‘bocor’ ke keluarga besar, keluar perintah memberi pelajaran kepada Dietje, hanya saja ‘kebablasan’ menjadi suatu pembunuhan.

Dietje ditembak di bagian kepala pada suatu malam tatkala mengemudi mobilnya sendirian di jalan keluar kompleks kediamannya di daerah Kalibata.

‘Pak De’ Siradjuddin yang dikenal sebagai guru spiritualnya dikambinghitamkan, ditangkap, dipaksa mengakui sebagai pelaku, diadili dijatuhi hukuman seumur hidup dan sempat dipenjara bertahun-tahun lamanya, hingga akhirnya Pak De mendapat grasi dari Presiden BJ Habibie dimana hukuman Pak De diubah dari seumur hidup menjadi 20 tahun di tahun 1999.

Akhirnya 27 Desember 2000 Pak De dapat meninggalkan hotel prodeo setelah pemerintah memberikan kebebasan bersyarat. Setelah menghirup udara bebas, Pak De lebih sering mengurusi ayam-ayamnya. Tubuhnya telah lama layu. Kumis tebalnya juga sudah berwarna kelabu.

Kepada setiap orang kembali Pak De menyatakan: “Pak De tidak membunuh Ditje”. Pak De dalam kasus pembunuhan itu merasa menjadi kambing hitam oleh polisi dan Polda Metro Jaya. “Sebenarnya saat itu polisi tahu pembunuhnya,” kata Pak De.

Siapakah pelakunya? Pak De menyebut-nyebut sejumlah nama yang saat itu dekat dengan kekuasaan. Entahlah, sebab di negeri ini keadilan tidak berlaku bagi rakyat kecil.

Terima kasih telah membaca artikel tentang Misteri Kasus Dietje (1980-an) di blog Yang Terselubung jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Rekomendasi Berita Lainnya close button