Candi Sukuh, Candi Erotis yang Terletak di Kabupaten Karanganyar


Candi Sukuh yaitu sebuah kompleks candi agama Hindu yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi tersebut dikategorikan sebagai candi Hindu sebab ditemukannya obyek pujaan lingga & yoni. Candi tersebut digolongkan kontroversial sebab bentuknya yang kurang lazim & banyaknya obyek-obyek lingga serta yoni yang melambangkan seksualitas.

Orang sering mengidentikkan Candi Sukuh di Karanganyar, dengan istilah candi porno atau candi erotis. tersebut wajar saja, karena sejumlah relief yang terpahat di dinding atau bagian candi lain, tergambar vulgar, tak bagaikan relief pada lantai teras pertama Candi Sukuh, terpampang lingga saling berhadapan dengan Yoni dalam bentuk yang sebenarnya.

Lalu orang pun menghubungkan relief yang disebut-sebut selaku lambang kesuburan tersebut dengan kredibilitas mistik. Tersebutlah kepercayaan, seorang perempuan akan mengalami peristiwa memalukan bagaikan sobek ataupun lepas kain yang dikenakan, manakala melewati relief ini, kalau ia mempunyai perilaku kurang terpuji. Bahkan ada pula kepercayaan, seorang gadis yang nggak perawan lagi, sejak kemaluannya akan meneteskan darah manakala melangkahi relief lingga & yoni itu.





Benar atau nggak kredibilitas berbau gaib ini, yang jelas candi yang diperkirakan dibuat kisaran abad XV tersebut menjadi menarik manakala dikaitkan dengan rahasia yang senantiasa menyelimutinya. Banyak relief di Candi Sukuh hingga kini tak terpecahkan kerahasiaannya. Termasuk ahli sejarah Dr. WF Stutterneim yang pernah meneliti candi Sukuh & Candi Cetho, belum dapat mengungkap secara tuntas rahasia candi yang satu ini. Belum lagi bila dipertemukan dengan pembuat candi tersebut.

Dari sisi fisik relief, sungguh berbeda dengan candi beda bagaikan Candi Borobudur atau Prambanan yang tertatah halus & rapi. Relief yang terpahat di Candi Sukuh tersebut kasar, wagu, & sederhana karenanya, bukan mustahil kalau relief di Candi Sukuh tersebut dikerjakan masyarakat biasa, atau paling nggak bukan seniman pahat, bahkan barangkali dikerjakan orang-orang terpencil.

Sejarah singkat Penemuannya
Situs candi Sukuh ditemukan balik pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson kala itu ditugasi oleh Thomas Stanford Raffles buat mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java. Kemudian sesudah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, yang berwarganegara Belanda melakukan penelitian. sebelumnya pada tahun 1928, pemugaran dimulai.

Denah candi Sukuh.
Bangunan candi Sukuh memberikan kesan kesederhanaan yang menyolok pada para pengunjung. Kesan yang didapatkan sejak candi tersebut sungguh berbeda dengan yang didapatkan sejak candi-candi besar di Jawa Tengah lainnya adalah Candi Borobudur & Candi Prambanan. Bahkan bentuk bangunan candi Sukuh cenderung mirip dengan peninggalan budaya Maya di Meksiko atau peninggalan budaya Inca di Peru. Struktur tersebut juga mengingatkan para pengunjung akan bentuk-bentuk piramida di Mesir. Di bawah akan dibahas lebih lanjut tentang bentuk ini.




Kesan kesederhanaan tersebut menarik perhatian arkeolog termashyur Belanda W.F. Stutterheim pada tahun 1930. dia sebelumnya mencoba menjelaskannya dengan memberikan tiga argumen: pertama, kemungkinan pemahat candi Sukuh bukan seorang tukang batu melainkan tukang kayu sejak desa & bukan sejak kalangan keraton, kedua candi dibuat dengan agak tergesa-gesa sehingga kurang rapi atau ketiga, keadaan politik kala itu dengan menjelang keruntuhannya Majapahit sebab didesak oleh pasukan Islam Demak nggak memungkinkan buat menjadikan candi yang besar & megah.

Para pengunjung yang memasuki pintu utama sebelumnya memasuki gapura terbesar akan melihat bentuk arsitektur khas bahwa tersebut nggak disusun tegak lurus namun agak miring, berbentuk trapesium dengan atap di atasnya. Batu-batuan di candi tersebut berwarna agak kemerahan, karena batu-batu yang dipakai yaitu varian andesit.


Gapura utama candi Sukuh.
Pada teras pertama terdapat gapura utama. Pada gapura tersebut ada sebuah sangkala dalam bahasa Jawa yang berbunyi gapura buta abara wong. berarti dalam bahasa Indonesia yaitu “Gapura sang raksasa memangsa manusia”. Kata-kata tersebut mempunyai makna 9, 5, 3, & 1. kalau dibalik maka didapatkan tahun 1359 Saka atau tahun 1437 Masehi.





Gerbang pertama candi
Begitu memasuki teras pertama Candi Sukuh, orang setelah dihadapkan pada tanda tanya besar. Betapa pada bagian tersebut terdapat gapura yang mirip dengan pylon homogen gapura masuk ke piramida di Mesir. sejak sini pula ahli sejarah purbakala sering menghubungkan keberadaan gapura teras pertama Candi Sukuh ini dengan seni Mesir & Meksiko, dengan menganalogkan fisik keduanya.





Lingga & Yoni. 
Hal yg biasa ditemukan di semua candi hindu, sbg lambang kesuburan, tetapi dalam candi tersebut bentuknya dibuat sangat mirip dg kelamin manusia





ini terdapat di dalam gapura utama (saat tersebut tertutup gerbang) terdapat relief yang cukup unik adalah relief lingga-yoni dalam ikatan rantai. Diartikan selaku awal mula kehidupan yang dimulai sejak laki-laki & perempuan dalam suatu ikatan. Relief unik tersebut termasuk salah satu yang dikeramatkan, sebab konon diyakini bisa memprediksi ‘keperawanan’ seorang wanita. Ada salah satu ritual yang dulu sangat diyakini buat mengetahui keperawanan seorang perempuan, maka seorang wanita dengan memakai kain/jarik selagi akan melangkah di atas relief tersebut, bila beliau perawan maka akan ‘berdarah’ namun bila nggak lagi perawan, kain yang di gunakannya akan tercabik-cabik (mohon di koreksi bila ternyata aku salah). Hebatnya orang jaman dulu itu, setelah dapat menjadikan virginity detector.


Teras kedua candi
Gapura pada teras kedua setelah rusak. Di kanan & kiri gapura yang biasanya terdapat patung penjaga pintu atau dwarapala, didapati pula, namun dalam keadaan rusak & setelah nggak jelas bentuknya lagi. Gapura setelah nggak beratap & pada teras tersebut nggak dijumpai banyak patung-patung. Namun pada gapura tersebut terdapat sebuah candrasangkala pula dalam bahasa Jawa yang berbunyi gajah wiku anahut buntut. berarti dalam bahasa Indonesia yaitu “Gajah pendeta menggigit ekor”. Kata-kata tersebut mempunyai makna 8, 7, 3, & 1. kalau dibalik maka didapatkan tahun 1378 Saka atau tahun 1456 Masehi. Jadi kalau bilangan tersebut benar, maka ada selisih hampir duapuluh tahun dengan gapura di teras pertama!


Teras ketiga candi
Pada teras ketiga tersebut terdapat pelataran besar dengan candi induk & beberapa relief di sebelah kiri serta patung-patung di sebelah kanan. kalau para pengunjung ingin mendatangi candi induk yang suci ini, maka batuan berundak yang relatif lebih tinggi daripada batu berundak lalu wajib dilalui. Selain itu lorongnya juga sempit. Konon arsitektur tersebut sengaja dibuat demikian. karena candi induk yang mirip dengan bentuk vagina ini, menurut beberapa ahli memang dibuat buat mengetes keperawanan para gadis. Menurut cerita, kalau seorang gadis yang masih perawan mendakinya, maka selaput daranya akan robek & berdarah. Namun apabila ia nggak perawan lagi, maka ketika melangkahi batu undak ini, kain yang dipakainya akan robek & terlepas.

Candi utama … lebih mirip candi bangsa Maya


Kemudian ada sebuah bangunan kecil di depan candi utama yang disebut candi pewara. Di bagian tengahnya, bangunan tersebut berlubang & terdapat patung kecil tanpa kepala. Patung tersebut oleh beberapa kalangan masih dikeramatkan karena seringkali diberi sesajian.

Kemudian pada bagian kiri candi induk terdapat serangkaian relief-relief yang merupakan mitologi utama Candi Sukuh & telah diidentifikasi selaku relief cerita Kidung Sudamala.

Beberapa bangunan & patung lainnya selain candi utama & patung-patung kura-kura, garuda serta relief-relief, masih ditemukan pula beberapa patung fauna berbentuk celeng (babi hutan) & gajah berpelana. Pada zaman dahulu para ksatria & kaum bangsawan berwahana gajah


Kaum bangsawan yg berkendaraan gajah




Relief gajah & lihatlah bagian bawahnya … kaki kelima gajah?




Babi bertanduk bagaikan kerbau & bersirip bagaikan ikan? Chimera ala Jawa?



Lalu ada pula bangunan berelief tapal kuda dengan dua sosok manusia di dalamnya, di sebelah kira & kanan yang berhadapan satu sama lain. Ada yang berpendapat bahwa relief tersebut melambangkan rahim seorang perempuan & sosok sebelah kiri melambangkan kejahatan & sosok sebelah kanan melambangkan kebajikan. Namun hal tersebut belum begitu jelas.





Ada lagi relief yang boleh jadi melambangkan kekuasaan




Patung Paling Kontroversial & yg paling bertanggungjawab atas dituduhnya candi Sukuh tersebut selaku candi Porno yaitu patung dibawah ini…..




Beberapa pakar berpendapat tersebut hanyalah patung dewa kesuburan. Ataukah patung tersebut menunjukkan bahwa laki2 wajib menjaga kemaluannya? di sebelah patung tersebut terdapat altar lebar dengan patung yang setelah hilang, konon katanya di atas altar tersebut terdapat patung lingga (testis) yang besar (entah yang mana patung itu berada sekarang???)

Dan satu lagi relief yang membingungkan menjadikan para pakar berbeda pendapat



Memang dalam genre Tantrayana, atau sinkritisme antara hindu & budha ini, didalam ajarannya memiliki orientasi kosmologis & kosmogenis yang mana mikrokosmos merupakan bagian tak terpisahkan dengan makrokosmos(mirip dengan konsep manunggaling kawula lan gusti Siti Jenar), lantaran adanya kesamaan dalam hakekat. Dalam konteks ajaran ini, tubuh manusia merupakan miniatur alam semesta menjadi pusat pencarian yang tunggal.

Pencarian kepada sangkan paraning dumadi (asal muasal kehidupan) dilambangkan dengan pencapaian ke arah puncak candi induk di Candi Sukuh tersebut yang terletak di teras ketiga. Puncak candi induk tersebut melambangkan nirwana atau surga dalam mitologi Jawa kuno. Jadi boleh jadi candi tersebut memang buat ibadah genre tantrayana tersebut. tentang mesum atau tidak, porno atau tidak, terserah kamu yang menilainya. Yang jelas candi & budaya tersebut mau nggak mau wajib diakui selaku salah satu peninggalan nenek moyang kita.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Candi Sukuh, Candi Erotis yang Terletak di Kabupaten Karanganyar di blog Yang Terselubung jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Rekomendasi Berita Lainnya close button