Menelusuri Kampung, Pasarnya Para Begal

Sore itu, Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajur Halang, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tak seperti hari-hari biasanya.

Desa yang biasanya sangat ramai, meski hari sudah mulai gelap itu lengang bagai desa mati tak berpenghuni. Tiba-tiba keheningan desa itu terusik dengan suara deru truk-truk besar bertuliskan Brimob dan Polisi.

Tak kurang dari 10 unit truk dan berbagai kendaraan lainnya seperti mobil dan sepeda motor berhenti di beberapa titik yang rupanya sudah menjadi target didatangi polisi.



Satu per satu anggota polisi bersenjata laras panjang dan berpakaian preman menghampiri jejeran kios-kios lusuh tempat yang selama ini menjadi pusat transaksi suku cadang sepeda motor murah.

Sabtu sore, 28 Februari 2015 menjadi sebuah peristiwa penting bagi desa yang selama ini dikenal sebagai surga para begal. Anggota polisi yang jumlahnya tak kurang dari 193 orang itu menggeledah seluruh kios penjualan suku cadang murah meriah itu.

Dari kios-kios itu, polisi menemukan ribuan suku cadang sepeda motor dari berbagai jenis, merek dan ukuran. Namun anehnya, tak seorang pun pemilik kios yang bisa dijumpai polisi.

Mereka seperti lenyap ditelan suara gemersik daun rumpun bambu yang menjadi tanaman khas Desa Sasak Panjang itu.

"Mereka hilang, sangat cepat dan entah ke mana mereka pergi, padahal biasanya selalu ramai bahkan sampai malam hari," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Agus Salim yang memimpin penggerebekan lokasi pembuangan suku cadang sepeda motor hasil aksi pembegalan itu.

Polisi tak mau terkecoh, usai menggeledah kios, polisi merangsek masuk ke rumah-rumah warga yang ada di sekitar lokasi penyergapan.

Lagi-lagi, tak seorang pun pria dewasa ditemukan di rumah-rumah warga kecuali pria lanjut usia dan yang telah renta tak berdaya di antara balai bambu.

Yang hadir hanyalah kaum wanita dan ibu-ibu. Aneh, mereka pun hanya membisu ketika polisi menanyakan ke mana pemilik kios sekaligus pemilik suku cadang yang jumlah tak terhitung itu.

"Mereka seolah tahu akan kami sergap," kata Agus.

Meski semua wanita di desa itu bungkam, polisi tak kehilangan akal, seluruh rumah penduduk digeledah. Dan secara mengejutkan, polisi menemukan ribuan unit suku cadang yang sudah dipreteli di sejumlah rumah penduduk.

"Semua barang bukti ini akan kami angkut ke Polresta Depok, pelaku akan kami buru, kami sudah dapatkan identitasnya," ujar Agus.

Penyergapan di Desa Sasak Panjang ini baru kali pertama dilakukan sejak berpuluh-puluh tahun lamanya desa itu sudah menjadi pusat transaksi suku cadang murah meriah hasil kejahatan.

Polisi bertindak tegas sesuai instruksi Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono yang menyatakan akan memberantas tindak kejahatan pembegalan dimulai dari penadah barang hasil pembegalan yakni pasar gelap suku cadang murah.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Menelusuri Kampung, Pasarnya Para Begal di blog Yang Terselubung jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Rekomendasi Berita Lainnya close button