Ali kemudian menempelkan ujung pedangnya di leher orang kafir itu, dan hampir saja melukainya karena marah. Dalam kondisi terdesak, si kafir kemudian meludahi wajah Ali bin Abi Thalib dan membuatnya tercengang.
Ali kemudian menarik pedangnya menjauhi leher si kafir. Niat untuk membunuh si kafir urung dijalankan oleh Ali.
Ali lantas berkata, "Membunuhmu adalah perbuatan kurang bijaksana bagiku. Pergilah, aku tidak akan membunuhmu."
Si kafir kemudian bertanya, "Kenapa engkau tidak membunuhku? Bukankah aku ini musuhmu?"
Ali menjawab dengan mengatakan, "Ketika pedangku berada di lehermu, saya sangat berniat membunuhmu. Tetapi ketika engkau ludahi saya, saya tersadar, jika saya membunuhmu, itu bukan karena Allah, melainkan karena saya dalam keadaan marah."
Mendengar perkataan Ali, si kafir kemudian tertunduk dan menyungkur seraya memegang kaki Ali bin Abi Thalib. "Ajarkan aku syahadat," kata si kafir itu sambil menangis.
Ali pun menuntun si kafir untuk mengucapkan kalimat syahadat. "Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi Muhammad adalah utusan Allah," kata Ali, yang diikuti si kafir.
Demikian, Ali membimbing si kafir memeluk Islam. Sengitnya pertempuran tidak menjadi penghalang untuk meniti kebenaran.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Kisah Ali bin Abi Thalib Diludahi Seorang Kafir di blog Yang Terselubung jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.