Misteri Peti Mati di Saqqara, Mesir

Serapeum Saqqara yaitu Serapeum yang terletak di barat bahari sejak Piramida Djoser di Saqqara, pekuburan dekat Memphis yaitu tempat pemakaman Banteng Apis, manifestasi sejak dewa Ptah hidup. Dipercaya bahwa banteng menjadi abadi sesudah kematian selaku Osiris Apis, disingkat menjadi Serapis pada periode Hellenic. Penguburan yang paling antik yang ditemukan di situs bertanggal balik ke masa pemerintahan Amenhotep III bagaikan yang dikutip sejak Alam mekar Jadi Guru.

Pada abad ke-13 SM, Khaemweset, putra Ramses II, memerintahkan bahwa terowongan digali melalui keliru satu gunung, dengan kamar-kamar yang dirancang buat mengandung sarkofagus granit besar yang beratnya menyentuh 70 ton masing-masing, yang memegang sisa-sisa mumi sejak banteng.

Sebuah terowongan kedua, dengan panjang kisaran 350 m, tinggi 5 m & lebar 3 m, digali di pada masa Psamtik I & kemudian digunakan oleh dinasti Ptolemaic. Boulevard panjang yang mengarah ke situs upacara, diapit oleh 600 sphinx, kemungkinan besar dibangun di bawah Nectanebo I.

Kuil tersebut ditemukan oleh Auguste Mariette tahun 1850, yang pergi ke Mesir buat mengumpulkan naskah-naskah Koptik tapi kemudian tumbuh tertarik pada sisa-sisa pekuburan Saqqara.

 
                Pintu masuk ke Serapeum

Mariette telah membaca tulisan Strabo (yunani) yang menggambarkan beberapa bangunan Mesir sejak tangan pertama. Penjelasannya tentang jalan sejak patung sphinx di Saqqara & Serapeum misterius yang aksesnya hampir mustahil telah membangkitkan minat Mariette. Jadi beliau memutuskan buat melihat bagian utara Saqqara yang tertutup bukit pasir.

Pada bulan november 1850, Mariette menemukan kepala keliru satu sphinx mencuat sejak pergeseran bukit pasir gurun pasir, membersihkan pasir, & mengikuti boulevard ke situs. beliau lekas menemukan apa yang beliau sebut selaku reruntuhan sebuah kuil kecil. Di sana ia menemukan patung terkenal juru tulis duduk yang sekarang berada di Louvre, & patung dewa Bes, yang namanya (“bs”) artinya “mulai, dilahirkan” & yang keburukan diyakini buat mengusir kekuatan jahat. Akhirnya, pada tanggal 12 November 1851, setahun kemudian sesudah memindahkan satu ton pasir, ia menemukan pintu katakombe sejak Serapeum.

Tempat tersebut masih benar-benar terkubur di bawah pasir. Mariette wajib menggunakan bahan peledak buat menerobos batu yang menutupi pintu masuk. beliau kemudian memasuki galeri panjang yang mengandung relung dengan nazar stelae & 24 kamar samping, bagaikan ceruk, masing-masing berisi sarkofagus sejak granit gelap yang besar. Sarkofagus tersebut jauh lebih besar sejak skala manusia, buat menyentuh atasnya, seseorang wajib memanjat tangga paling sedikit delapan anak tangga. Selain itu masing-masing sarkofagus, dibuat sejak satu blok granit, ukuran 4m panjang, 2.30 m lebar & tinggi 3.30 m & beratnya kisaran 80 ton, bukti prestasi yang luar biasa sejak teknologi.



Kita diberitahu bahwa ke 24 sarkofagus tersebut yaitu makam mumi banteng Apis suci sejak dinasti ke-26 (664-525 SM) sampai dengan periode Ptolemaic. Oleh sebab itu, sarkofagus besar tersebut seharusnya yaitu wadah buat tubuh mumi banteng yang dalam kehidupan konkret nggak akan lebih sejak 1.60 meter tingginya & nggak akan mempunyai berat lebih sejak satu ton. Dengan kata lain, sarkofagus granit tersebut terlalu besar dibandingkan dengan konten mereka seharusnya. Aneh, bukan? Kita juga diberitahu bahwa sarkofagus granit tersebut ditemukan kosong, & diperkirakan isinya dijarah di zaman kuno. Marietta juga menemukan bahwa sebagian besar tutup sarkofagus ditemukan telah dipindahkan.

Ia melanjutkan penggalian & tahun berikutnya ia menemukan galeri lainnya, berasal sejak Ramses II (1279-1212 SM, dinasti ke-19) & dengan begitulah jauh lebih tua. Kali tersebut mereka menemukan 28 mumi Apis, tapi di gua-gua kecil & dalam sarkofagus kayu yang cocok dengan ukuran sebetulnya sejak mumi banteng. Selain itu, mumi banteng selalu dibalsem dalam posisi berlutut bagaikan sphinx, sehingga membutuhkan lebih sedikit ruang. Sarkofagus kayu Apis XIV bertanggal balik ke tahun ke-44 masa pemerintahan Ramses II, & telah sampai kepada kita utuh. Kita tahu sejak sebuah teks yang kemudian ditemukan bahwa selama pemerintahan 67 tahun Ramses II, tujuh banteng Apis telah dibalsem. Mariette kemudian menemukan jaringan kamar ketiga yang berisi penguburan kecil lainnya, yang berasal sejak zaman Amenhotep III (1387-1350, dinasti ke-18). Satu-satunya sarkofagus kayu yang masih utuh yaitu Apis VII & IX yang ditemukan dengan ushebtis, guci kanopik & jimat. Jadi satu-satunya catatan yang kita miliki yaitu sejak mumi banteng beberapa tertutup dalam sarkofagus kayu & beberapa sarkofagus batu sejak ukuran normal. Tapi kita nggak mempunyai keterangan apapun tentang 24 sarkofagus besar sejak granit hitam.




Pada titik tersebut kita setelah dapat melihat banyak pertanyaan – tetapi sebelumnya, mari kita lihat sesuatu yang lain: mengapa ada penyembahan banteng? “Serapeum” berasal sejak Serapis, dewa komposit (campuran) Sokar-Osiris-Apis yang diciptakan oleh Firaun Ptolemy I Soter (305-282 SM sesudah dinasti 31th). Firaun mempunyai masalah besar buat dipecahkan: ia wajib mendamaikan & menyatukan dua budaya yang berbeda di Mesir selagi itu, adalah budaya Mesir & Yunani. Dengan begitulah kultus baru Serapis diciptakan, menggabungkan kultus Mesir antik banteng Apis dengan kultus Yunani antik Zeus, Hades, Asclepius & Dionysus, mencoba buat menyatukan mereka semua menjadi dewa komposit yang mewakili kesuburan & kekuasaan akhirat (underworld).

Ya, tapi sebelum itu? Kultus Apis niscaya eksis sejak masa yang sangat lama sebelumnya. Menurut Manetho, kultus itu setelah ada dari dinasti kedua Mesir. Tapi bagi banyak sejarawan & peneliti Mesir antik lainnya, kultus itu jauh lebih tua lagi, sebab banyak benda-benda sejak zaman awal yang menunjukkan pentingnya banteng sehubungan dengan langit telah ditemukan, misalnya palet sejak periode pra-dinasti Naqada (4000-3000 SM).

Jadi mengapa sapi jantan didewakan? buat orang Mesir antik banteng Apis yaitu manifestasi dewa Ptah, & kemudian Osiris. Banteng Apis yaitu wadah yang sebetulnya dipilih oleh jiwa Ptah buat datang & menjelma ke Bumi kita. Ketika Osiris kemudian menyerap identitas Ptah, ia melambangkan kehidupan dalam kematian, atau kebangkitan. Osiris yang hidup di dunia bawah juga Osiris yang dewa kesuburan, beliau yang menaklukkan kejahatan & kematian. Semua asosiasi antara dewa yang sama ini, selama berabad-abad umum di Mesir, sebetulnya mempunyai arti yang sangat penting, makna yang kadang-kadang mengandung lebih sejak satu rahasia. Jadi dewa Babel Ea disebut “Serapsi”, yang mengatakan “Raja Kedalaman”, yang juga berinteraksi dengan Serapis di Mesir.

Dengan begitulah serapeum saqqara yaitu tempat yang berbicara tentang kebangkitan, kenaikan & keabadian. sebelumnya bagaimana tentang 24 sarkofagus sejak granit yang besar tersebut?

Kita telah tahu bahwa sarkofagus-sarkofagus granit besar ini nggak boleh jadi buat dipindahkan atau diangkut. Ada yang telah mencoba dengan tim besar & alat berat, & sarkofagus granit yang sedikit lebih kecil sejak yang lain, hanya berpindah sedikit & kini berada di tengah koridor & tetap ditinggalkan di sana sebab nggak dapat diseret lebih jauh. sejak besarnya & presisi serta halusnya sarkofagus granit ini, kita tahu bahwa sarkofagus itu yaitu bukti sejak sebuah teknologi yang luar biasa & kita bertanya-tanya bagaimana mereka dapat dibawa ke dalam lorong bawah tanah yang sempit di mana crane nggak dapat kesana. Beberapa pakar berpendapat bahwa ke 24 sarkofagus granit besar ini dari awal memang telah berada disana, & itu yaitu peninggalan sebuah peradaban yang lebih tua sejak peradaban mesir kuno.

Selain itu catatan Mariette pertama tentang inovasi yang berisi detail inovasi sejak setiap sarkofagus, masing-masing kuburan, setiap lorong bawah tanah baru, sepanjang beberapa tahun – tersebut juga hilang secara misterius. Juga beberapa pintu & lorong terlihat ditutup & nggak bisa diakses oleh pengunjung dengan alasan rentan runtuh.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Misteri Peti Mati di Saqqara, Mesir di blog Yang Terselubung jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Rekomendasi Berita Lainnya close button